Miskin...adakah anda rasa anda miskin bila tak mampu beli pakaian mahal..bila nampak org lain pakai pakaian cntik2..berjenama..ada rasa cemburu tapi terpaksa pendamkan...
Adakah anda rasa anda miskin bila makanan yg ada hnya cukup2 makan..makan hnya sehari sekali..kadang terpaksa puasa sebab dh tak ada duit nk beli makanan..sedangkan org lain hari2 berganti menu..makan kat restoran, hotel...anda nk makan kat gerai tepi jalan pn tak mampu..
Adakah anda rasa anda miskin bila anda hanya keje tukang sapu,buruh bangunan, tukang angkut sampah..berpanas berhujan sedangkan org lain keje dalam pejabat yg ada air cond...tak risau hujan atau panas...
Adakah anda rasa anda miskin bila anda jalan kaki atau naik bas bila nk kemana-mana...sedangkan org lain bergaya dengan kereta besar...
Adakah anda rasa anda miskin bila rumah anda hanya ada 2 bilik sj..perabot pn dah lama..sedangkan org lain rumah besar2 macam istana..perabot import..bilik pn bnyk...
Walau macam mana susah sekali pn anda..anda sebenarnya tak miskin selagi anda rasa cukup dengan apa yg anda miliki...sentiasa bersyukur atas rezeki yang Allah SWT berikan..tak pernah lupa padaNya..
Anda tak miskin selagi anda tak cepat putus asa..tak mengeluh atau merungut dengan nasib diri anda..mecari rezeki yang halal untuk meneruskan hidup anda...kerja keras menggunakan segala kudrat yang ada...sentiasa mencari peluang untuk majukan diri...
Anda hanya benar2 miskin bila anda tak bersyukur atas nikmat yang Allah beri..tak pernah rasa cukup dengan kesenangan dunia..selalu ingin lebih walau dengan cara yang salah..
Sedarlah, sangat ramai mereka yang mempunyai berlimpah harta tetapi sesungguhnya jauh lebih miskin daripada orang-orang yang sering disebut miskin.
Hayati kisah ni...
Suatu hari, seorang ayah dari keluarga yang sangat kaya membawa anaknya bepergian ke suatu daerah yang sebagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian. Ia bermaksud untuk mengajarkan bagaimana kehidupan yang selama ini mereka kenyam dengan membandingkan kehidupan orang-orang yang miskin. Mereka menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik keluarga yang terlihat sangat miskin.
Sepulang dari perjalanan tersebut, sang Ayah bertanya kepada anaknya, “Bagaimana perjalanan tadi?”
“Sungguh luar biasa, Pa.” Jawab si Anak yang masih terkesan.
“Kamu lihat kan bagaimana kehidupan mereka yang miskin?” tanya sang
Ayah.
Ayah.
“Iya Pa,” jawabnya.
“Jadi, apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan ini?” tanya Ayahnya lagi.
Si Anak menjawab, “Saya melihat kenyataan bahwa kita mempunyai seekor anjing, sedangkan mereka memiliki empat ekor. Kita punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke tengah-tengah taman, sedangkan mereka memiliki sungai yang tak terhingga panjangnya. Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri, sedangkan mereka memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka. Beranda rumah kita lebarnya hanya mencapai halaman depan, sedangkan milik mereka seluas horison. Kita tinggal dan hidup di tanah yang sempit, sedangkan mereka mempunyai tanah sejauh mata memandang. Setiap kebutuhan kita hanya mampu dilayani pelayan yang kita miliki, tetapi mereka mampu melayani diri mereka sendiri. Kita membeli makanan yang akan kita makan, tetapi mereka bisa menanam sendiri. Kita mempunyai dinding indah yang melindungi diri kita dan mereka memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan mereka.”
Mendengar cerita tersebut, sang Ayah tersenyum dan memandang wajah anaknya.
Kemudian si Anak melanjutkan, “Terima kasih Pa, akhirnya aku tahu betapa miskinnya diri kita.”
(Author : Agustian Husin)
0 comments on "MISKINKAH KITA??"
Post a Comment